Font Box – Masyarakat Indonesia menggunakan hak pilihnya pada Pemilihan Umum 2024 yang digelar pada Rabu, 14 Februari 2024. Pemilu 2024 akan menentukan nasib kita sebagai bangsa Indonesia lima tahun ke depan.
Berbeda dengan pemilu sebelumnya, kali ini banyak hal menarik yang menyita perhatian dunia maya. Misalnya saja, penetapan tanggal Hari Pemilu yang jatuh pada hari Rabu Berkaki Panjang juga tidak kalah luasnya.
Banyak orang yang mencari tema hari pemungutan suara dan makna di baliknya berdasarkan budaya Jawa kuno. Salah satunya adalah pemilik akun X bernama @ajshrz dan akun Instagram @localprideindonesia yang mengungkap Rabu Legi 14 Februari 2024 sebenarnya bertepatan dengan Woko Julong Wangi. Apa itu Wuku Julung Wangi? Sebelum melanjutkan, silahkan simak terlebih dahulu ulasan berikut dari berbagai sumber.
Pemilihan diadakan pada hari Rabu di Liga
Mungkin hanya sedikit orang yang mengetahui bahwa pemilu 2024 jatuh pada hari Rabu di Legi berdasarkan penanggalan Jawa. Dalam budaya Jawa, setiap hari sebenarnya dianggap memiliki makna tertentu dan meramalkan peristiwa yang mungkin terjadi.
Begitu pula dengan Rabu Legi, 14 Februari 2024, saat tiba waktunya masyarakat Indonesia memilih calon pemimpin negara pilihannya. Dikutip dari channel YouTube Mbah Sunana, ia menjelaskan Liga Rabu kurang beruntung di bulan Februari.
Hal ini berdasarkan hasil perhitungan rejeki dan aspek rejeki Hoki yang memiliki Neptunus di urutan ke-12 menunjukkan bahwa rejekinya terbilang lemah.
Selain itu, menurut sumber, Leggy Wednesday sering dianggap sebagai waktu yang menakutkan bagi orang-orang yang berulang tahun di Wheaton tertentu, seperti Sunday Libra, Sunday Poon, dan Monday Libra. Mbah Sunan menyarankan agar pemilik Vuitton lebih berhati-hati, terutama saat melakukan pekerjaan penting atau merencanakan perjalanan jauh.
Bermain dengan Woku Julong Wang
Vuko Juleng Wangi yang bertepatan dengan Rabu Ligi saat digelarnya Pilkada 2024 jelas memiliki makna tersendiri. Masyarakat Jawa mengartikan istilah woko julong wangi sebagai sapi yang pincang.
“Yang paling menarik, pemilu 14 Februari 2023 dilaksanakan bukan pada hari Rabu, melainkan pada hari Rabu.” Yang bertepatan dengan Woko Julong Wangi yang dideskripsikan sebagai ‘ling bull’,” tulis akun @ajshrz lebih lanjut.
Menurut sumber, banteng pincang di atas merupakan kondisi hewan yang dianggap sangat lemah.
“Banteng berada dalam kondisi yang kurang ideal – bahaya telah menyerang harimau,” tambah laporan itu.
Berdasarkan tradisi Jawa kuno, Julang Wangi merupakan simbol.
“Kepala api yang bau: banteng adalah simbol keganasan, tetapi singa tidak bisa kuat.”
“Bau Woko Julong enak untuk jalan-jalan menyusuri danau, bisa melakukan penemuan, membuka lahan untuk bercocok tanam, menyelamatkan kauro dan diguga.”
Lebih lanjut, unggahan akun tersebut rupanya dilatarbelakangi kabar Fk Rudy mengunggah foto seekor banteng bersama Megawati Sukarnoputra yang sedang meronta-ronta seekor harimau.
“Lebih menarik lagi karena pada promosi besar di Seoul tanggal 10 Februari, FX Rudy menghadiahkan Lady Maggie gambar seekor banteng sedang sedang memukuli harimau,” kata akun @ajshrz, seperti dikutip Font Box, Selasa. 20 Februari 2024
Ia menambahkan: “Apakah ini semacam pesan bahwa ‘banteng tidak timpang’ dan ‘siap bertarung’ bahkan di hari yang dianggap buruk bagi banteng?”
Menurutnya, para pemimpin Jawa gemar berbagai simbol. Misalnya Rampugan Makan yang melambangkan daging yang bertarung melawan harimau.
Pemilihan selalu diadakan pada hari Rabu
Pemilihan kurma tentunya sangat penting bagi orang Jawa yang mempunyai latar belakang magis yang istimewa. Saat banyak pihak yang memperdebatkan hari pemilu 2024 yang jatuh pada hari Liga pada hari Rabu, seorang warganet memberikan alasan logis memilih hari dan tanggal tersebut.
“KPU memilih hari Rabu sebagai hari pemilu karena jika Jumat dan Minggu: ibadah, Sabtu dan Minggu: libur, pemungutan suara, Jumat dan Senin adalah minggu libur, maka masyarakat libur daripada memilih, Selasa dan Kamis libur, Masyarakat mendapat libur. libur., tapi pilih, jadi datangnya hari Rabu,” tulis akun @Rakhalandikas menanggapi postingan tersebut, dikutip Font Box.
“Iya argumennya logis. Tapi faktanya banyak pemimpin di Jawa sejak jauh-jauh hari yang mengambil kebijakan mengenai tanggal-tanggal yang tidak dianggap sebagai hari baik/buruk. Jokowi memang sedang menunjukkan sisi “Kijavian”-nya sehingga muncul tafsir seperti ini, balas @ ajshrz menjelaskan interpretasinya.
Di sisi lain, memang benar Rabu merupakan hari dimana pemungutan suara selalu dijadwalkan dalam pemilu. Selain itu, pemilihan parlemen tahun 2013 diadakan pada hari Rabu, 9 Januari 2014.
Kemudian pemilihan presiden (Pilpres) digelar pada Rabu, 9 Juli 2014. Selain itu, pada tahun 2019 ini, pada hari Rabu, 17 April 2019, untuk pertama kalinya juga dilaksanakan pemilihan lima daerah pemilihan. Komisi Pemilihan Umum (GEC) sendiri telah mengumumkan hari Rabu sebagai waktu pemungutan suara pemilu.
Dalam hal ini, Anggota KPU Permono Obeid mengatakan tujuan pemilihan hari Rabu adalah untuk mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya dan menghindari datang ke TPS pada hari libur.
“Karena kami berharap pemilih terpacu untuk datang ke TPS dan tidak memutuskan untuk berlibur.” kata Pramono dalam webinar KPU pada September 2021. Tanggapan Ines atas kemenangan Sumbar: Tunggu dulu. Penghitungan suara Anis Basvidan-Mohimin Iskandar bagus di Provinsi Sumatera Barat (Sambar). Pasangan ini memperoleh 1.744.042 suara dalam penghitungan ulang nasional. M Font Box 16 Maret 2024